Guru Umar Bakri dan Sore Tugu Pancoran

Dua lagu karya Iwan Fals inilah yang kami (B-07dotCOM) senandungkan dalam akustik malam pada acara Renungan Malam KAMMI Komisariat UGM untuk korban banjir bandang di Wasior di lapangan utama Grha Saba Pramana (GSP) UGM pada Kamis, 20 Oktober 2010, pukul. 21.00 wib.

Silahkan menikmati liriknya dan bagi anda yang belum memiliki .mp3-nya, kami persilahkan men-download pada link tepat di bawah lirik. Selamat menikmati.


Guru Umar Bakri


Tas Hitam Dari Kulit Buaya
Selamat Pagi Berkata Bapak Umar Bakri
ini Hari aku Rasa Kopi Nikmat Sekali

Tas Hitam Dari Kulit Buaya
Mari Kita Pergi Memberi Pelajaran Ilmu Pasti
itu Murid Bengalmu Mungkin Sudah Menunggu

Laju Sepeda Kumbang Dijalan Berlubang
Selalu Begitu Dari Dulu Waktu Jaman Jepang
Terkejut Dia Waktu Mau Masuk Pintu Gerbang
Banyak Polisi Bawa Senjata Berwajah Garang

Bapak Umar Bakri Kaget Apa Gerangan?
“berkelahi Pak” Jawab Murid Seperti Jagoan
Bapak Umar Bakri Takut Bukan Kepalang
itu Sepeda Butut Dikebut Lalu Cabut Kalang Kabut
Cepat Pulang

Busyet
Standing dan Terbang

Umar Bakri Umar Bakri
Pegawai Negeri
Umar Bakri Umar Bakri
Empat Puluh Tahun Mengabdi
Jadi Guru Jujur Berbakti Memang Makan Hati

Umar Bakri Umar Bakri
Banyak Ciptakan Menteri
Umar Bakri ...
Profesor Dokter Insinyurpun Jadi

Tapi Mengapa Gaji Guru Umar Bakri Seperti Dikebiri

download


Sore Tugu Pancoran

Si Budi kecil kuyup menggigil
Menahan dingin tanpa jas hujan
Disimpang jalan tugu pancoran
Tunggu pembeli jajakan koran
Menjelang maghrib hujan tak reda
Si Budi murung menghitung laba
Surat kabar sore dijual malam
Selepas isya melangkah pulang

Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu
Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal

Cepat langkah waktu pagi menunggu
Si Budi sibuk siapkan buku
Tugas dari sekolah selesai setengah
Sanggupkah si Budi diam di dua sisi

Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu
Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal

Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu
Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal


Si Budi kecil kuyup menggigil
Menahan dingin tanpa jas hujan
Disimpang jalan tugu pancoran
Tunggu pembeli jajakan koran
Menjelang maghrib hujan tak reda
Si Budi murung menghitung laba
Surat kabar sore dijual malam
Selepas isya melangkah pulang

Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu
Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal

Cepat langkah waktu pagi menunggu
Si Budi sibuk siapkan buku
Tugas dari sekolah selesai setengah
Sanggupkah si Budi diam di dua sisi

Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu
Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal

Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu
Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal

download
You liked this post? Subscribe via RSS feed and get daily updates.

0 comments:

terima kasih atas kunjungannya. silahkan menuliskan saran, kritik atau komentar apapun dalam kotak komentar dibawah ini :) dan bila ingin mengkopi, tolong sertakan link dan sumber. tabik!