Sajak Perempuan Langit

langit muram, senja bungkam.
kita meneduh di bawah bayang malam,
mencari dekap yang melarutkan kedirianku.
kedirianmu menjadi sebuah kenyataan yang kita pegang tanpa perjanjian:
jangan biarkan hujan berceceran di pelataran,
tadahlah berkah langit dengan segenap kesadaran
(Anne Tiana Dewi)

Langitpun menyapaku dalam kesendirian yg melelahkan,
buatku hidup kembali setelah mati kepercayaan,
membuat dunia seakan bercabang,
mengulurkn tangannya dengan pencil warna,
buatku terkesan,
setelah begitu lamanya diamku.
Dari yg tidak saling kenal dan tidak saling bertemu,
tapi mengajakku melihat dunia indah yg tak penah kusentuh.
(Eva Adiesty Utami)


Bagiku, kau laut.
Belantara maha luas;
perkasa dengan gelombangnya,
menghempas dengan arusnya,
mendesah dengan deburannya,
menentramkan di dasar palungnya.

kau laut,
meneduhkan di lekuk tepianmu yang indah...
(Anne Tiana Dewi)
You liked this post? Subscribe via RSS feed and get daily updates.

2 comments:

  1. aku ingin menjadi laut ?
    karena laut itu bebas menggulung ombaknya sebesar apapun ia mau ?

    aku ingin menjadi laut
    ditemani burung-burung, mengobrol dengan badai dan bercerita dengan para nelayan

    aku ingin menjadi laut
    karena laut adalah laut dan ia tidak pernah menjadi gunung ataupun hutan.

    aku ingin menjadi laut
    karena aku akan bersama kembali dengan pasirku.

  2. @Bruno

    yoa ma men... gmn blogmu.

terima kasih atas kunjungannya. silahkan menuliskan saran, kritik atau komentar apapun dalam kotak komentar dibawah ini :) dan bila ingin mengkopi, tolong sertakan link dan sumber. tabik!