Bukan Beruang Madu tapi Pengelana Malam
Posted by
Maringan Wahyudianto, SH
Labels:
celoteh
pengelana malam
bagai gunung berteman angin
dari rintik terdekap badai
melepas surya merindui dewi malam
aku adalah pengelana malam
tak tahu kapan fajar terang
(ikhwankiri)
Pagi itu seseorang kuhubungi, tepatnya jam 8. Sangat menyebalkan mendengarkan 'kicauannya' karena aku bangun siang. Kujelaskan padanya kalau aku tadi malam tidur jam 3. Sebenarnya hampir tiap hari. Aku penderita insomnia. Sudah menjadi kebiasaan dari kecil. Dikalangan FORBA, kami yang suka tidur pagi dipanggil "beruang madu". Pastinya aku selalu yang sering dipanggil dengan julukan itu. Itu juga yang menjadi alasanku kalau ada acara di pagi hari, kalau datang pasti terlambat atau tidak datang sekalian karena aku masih tidur. Bila acara itu penting banget maka aku tidak akan tidur.
Tidak menariknya, seseorang tadi, sering ketika kuhubungi selalu memanggil beruang madu. Padahal sudah kujelaskan. Semua sodara-sodara di FORBA sudah mengenalku dan tau akan kebiasanku. Dulu ketika masih sibuk kuliah, jam kuliah jam 7 pasti aku datang terlambat 30 menit atau 1 jam. Tragisnya pernah aku tidak bisa ujian semester karena kebiasaanku itu.
Sari, sodariku pernah bertanya tentang kebiasaanku. Kujelaskan panjang lebar. Sejak kecil di bangku SD, aku tidur jam 9 malam, itu wajib. Aku sering bangun jam 3, lalu membaca buku-buku IPS, IPA, buku-buku umum dan melatih kemampuan matematikaku. Paling tidak 1-2 jam lalu kulanjutkan tidurku. Nantinya ummi akan membangunkanku jam 6. Anehnya aku tidak suka tidur siang, sementara sore aku ngaji di madrasah dari jam 15 sampai jam 18.
Dibangku SLTP, aku sudah diperbolehkan tidur jam 22 atau 23. Rentang malam sebelum tidur, aku biasa nonton televisi sambil mengerjakan PR. Jam 3 aku akan bangun dan melakukan rutinitas membaca dan mengerjakan soal-soal. Ummi yang tau akan kebisaanku sering terbangun juga, dia akan membuatkan susu atau teh. Terkadang kalau aku tidak terbangun, dia akan membangunkanku. Bila menjelang ujian, aku bahkan mulai belajar dari jam 1 sampai jam 4 karena sore aku les bahasa inggris sementara malam kalau tidak keluyuran, aku nonton televisi. Atau ketika kelas 3, aku sudah ngajar privat bahas inggris. Jadwal belajar sengaja kupindah. Untuk ketenangan alasanku. Ummi mengerti makanya terkadang ummi pasti sudah menyiapkan roti, susu, camilan dan buah.
Dibangku SMU, jadwalku semakin padat. Kelas 1, sore hari aku mengajar matematika anak-anak SD tetangga, malam ngajar privat matematika dan bahasa inggris. Lumayanlah income-nya. Kelas 2, aku mengurangi jadwal ngajar privat, karena aku biasanya pulang malam. Sore les bimbingan belajar dan malam terkadang nonkrong dengan FORBA, entah makan, maen game, berkunjung ke rumah kawan-kawan SMU. Sementara kalau weekend, kita backpacking, mountainaring, camping. Jadwal tidurku jarang berubah. Belajar hanya saat malam sangat larut. Kelas 3, jadwal tidurku baru berantakan karena aku sering pulang malam dan menginap di rumah anak-anak FORBA.
Terjadi juga perubahan jam tidur di Ramadhan. Aku belajar dari jam 21 sampai 24 atau malah jam 1. Bangun ketika sahur dan setelah pulang sholat Subuh dari masjid, tidur kembali dan jam 6, pasti ummi sudah membangunkanku. Kalau bertanya, apa tidak ngantuk di sekolah? Wah... tergantung nih. Lagi mood gaknya. Kalau ngantuk ya ngabur dari kelas ke perpustakaan atau mushola. Tidur deh. Gampangkan.
Tidak sekedar belajar saja di larutnya malam. Terkadang kusempatkan qiyamul lail, apalagi menjelang ujian atau kala banyak masalah. Aku merasa malam telah memberi banyak jawaban. Malam menghibahkan ide dan pencerahan untuk nuraniku, untuk jiwaku.
Masa perkuliahan, jadwal tidurku malah makin kacau. Awal semester malah terkadang aku cuma tidur pagi atau siang saja, sementara malam, FORBA menjulukiku "manusia kelelawar". Perubahan normal jadwal tidurku seperti orang kebanyakan di tingkat 3 perkuliahan. Sibuk dengan aktifitas kampus dan organisasi yang seabrek, membuat jadwal tidurku berubah drastis. Ketika masuk masa-masa ujian, aku bahkan tidak tidur, pulang ujian baru tidur. Belum lagi jadwal nge-game yang luar biasa. Julukan "beruang madu"pun tersematkan. Ya... Jadwal beruang madu untuk tidur di musim dingin. Hibernate.
Sama seperti belakangan ini, Sari yang protes kenapa aku harus pulang dan tidak menginap di acara DM3. "sari, aku tidur di atas jam 3, kalau aku tidur di lokasi DM3, aku mau bengong terus di kamar, mending aku pulang dan bisa nonton televisi, denger radio, baca buku atau menulis", jawabku.
Di malam hari, terkadang aku keluyuran, nongkrong di warung kopi, angkringan, perempatan jalan atau menyendiri di berbagai tempat. Ah... Indahnya, kala malam dihiasi sang dewi malam dan kerlip bintang.
bulan mengintip lewat jendela
ketika ia terbaring resah dalam kamarnya
sepi menyelinap! bersarang di dada
ia terbaring resah dalam kamarnya
sepi mengoyak-moyak mimpinya
dan yang dinanti belum juga tiba
(Toto ST Radik)
10 June, 2009
You liked this post? Subscribe via RSS feed and get daily updates.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
terima kasih atas kunjungannya. silahkan menuliskan saran, kritik atau komentar apapun dalam kotak komentar dibawah ini :) dan bila ingin mengkopi, tolong sertakan link dan sumber. tabik!