kepada ukhti ...

Assalamu'alaikum wr. wb.
bismillah...
ba'da tahmid wa shalawat.

Pa kabar ukh? semoga iman kita terus membuncah. Allahu Akbar.

Maaf baru email.
Ada beberapa hal yang harus aku sampaikan terkait kondisiku dan ta'aruf yang kita jalani. Semoga Allah memberi barakah dan bashirah-Nya pada kita semua atas langkah yang kita ambil.

Beberapa hal adikku tercinta Ratna dan Ummi telah tau akan sikap yang kupilih sebagaimana mereka pun tau siapa seorang Maringan Wahyudianto. Anak dari pinggiran kota Medan, hitam, bengal, miskin, masih 'cinta' dunia, yang secara psikologis bertipe koleris-melankolis, ingin dicintai tapi sulit mencintai.

Tepat dengan sajak Toto ST. Radik pada diriku.
selembar daun jatuh terguling ke jalanan
selembar daun jatuh terkulai sendirian
selembar daun jatuh terisak kesepian
selembar daun jatuh terempas dari kehidupan


Kondisi qalbu yang sudah mantap dan makin bertambah yakin setelah istikharah. Rasulullah SAW. bersabda : “Man Jadda Wa Jadda” (Siapa yang bersungguh-sungguh pasti ia akan berhasil melewati rintangan itu).

Lama kurenungi dan akhirnya kumantapkan dengan menghentikan proses ta'aruf ini. Maaf sebelumnya, tapi inilah kenyataan yang harus kuputuskan segera mungkin walaupun akhirnya cukup lama untuk itu, Murabbiku pun telah memperingatiku beberapa kali agar ada kejelasan, jangan sampai menggantung, tidak muncul pengharapan, komitmen, dan rasa memiliki.
Telah kuadukan pula masalah ini pada sodara-sodara terbaikku dari Medan, mbakku di Wonosobo, beberapa temen pendaki.
Akhirnya aku telah memutuskan.

Pertama, sikapku jelas atas jodoh, jabbariyah-ku terlalu kuat. aku pasrah saja namun tatkala ada yang menghampiri aku bimbang. bukan tanpa alasan memang. aku tidak pernah mengutarakan ini, Ummi pun baru tau. Makanya semua kupasrahkan saja pada prinsip Jabariyah-ku.

Kedua, aku sedang tidak terburu-buru sekali dan beberapa targetku tampaknya meleset. amanahku di KAMMI DIY belum bisa selesai dalam waktu dekat, kalaupun mundur belum ada pengganti yang tepat. Pun demikian di partai, sampai Mei, aku harus tetap di Jogja. Dan aku berkeinginan pula ke Kalimantan atau Papua, kuingin jelajahi Nusantara, tiap gunungnya. Watakku Koleris, maka sulit tawar-menawar dengan impianku yang kuletakkan 5cm di depan keningku.

"Ya Allah, jadikanlah aku ridho terhadap apa-apa yang Engkau tetapkan dan jadikan barokah apa-apa yang telah Engkau takdirkan, sehingga tidak ingin aku menyegerakan apa-apa yang engkau tunda dan menunda apa-apa yang Engkau segerakan.

Tak perlu banyak yang kusampaikan. Sekali lagi maaf. Khauf, raja', mahabbah hanya tertuju pada-Nya, Sang Maha Terkasih. Tempat kembalinya segala sesuatu. Bila Allah ridha pada apa yang kita kerjakan, maka kita akan selamat di dunia dan di akhirat kelak. Amin...


jiwa kita tak dapat ditapakkan di satu tempat
karena jiwa kita tercipta dari kisah-kisah,
lamunan, igauan, mimpi, lumut, batu, rawa,
laut, pasir, karang, awan, gunung, belantara,
matahari, bulan... dan wajah kita sendiri
biarkan jiwa kita mengelana di setiap langkah!
(Toto ST Radik)

Wassalam Wr. Wb.
B-07, 22 Januari 2009

Maringan Wahyudianto
You liked this post? Subscribe via RSS feed and get daily updates.

0 comments:

terima kasih atas kunjungannya. silahkan menuliskan saran, kritik atau komentar apapun dalam kotak komentar dibawah ini :) dan bila ingin mengkopi, tolong sertakan link dan sumber. tabik!