Belajar dari Kota Petra


Al Hijr 15 : 82
"Dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu (yang didiami) dengan aman" (82)

Asy Syu’ara 26 : 149
Dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah dengan rajin" (149)

Al A’raaf 7 : 74
"Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan" (74)

Kota Petra adalah kota yang dibangun dengan menatah, memahat batu cadas gunung, dengan keindahan yang luar biasa, dengan system drainase dan saluran air bersih yang bagus, dan berbagai bangunan yang menunjukkan ketinggian peradaban mereka. Tetapi pada akhirnya ditinggalkan penduduknya. Dan sempat hilang selama ratusan tahun.

Ini adalah bukti bahwa kecerdasan, kehebatan manusia tidak akan membawanya kepada keabadian. Logika yang super hebat, keahlian skill yang super mumpuni, Peradaban yang maju, pada akhirnya tunduk kepada ketetapan, kekuasaan Allah.

Profil kota Petra
Petra merupakan salah satu harta peninggalan sejarah yang terletak di Negara Yordania. Tersembunyi di balik tebing-tebing batu yang tinggi, Petra menampilkan pemandangan yang luar biasa indahnya. Bebatuan dan tebing cadas yang berwarna merah mawar menutupi kota, seakan di rancang untuk di kagumi oleh orang yang memasukinya. Kota ini didirikan dengan menggali dan mengukir cadas setinggi 40 meter.

Petra merupakan ibukota kerajaan Nabatean. Didirikan 9 tahun Sebelum Masehi sampai tahun ke-40 M oleh Raja Arteas IV sebagai kota yang sulit untuk ditembus musuh dan aman dari bencana alam seperti badai pasir.

Keunikan dan kehebatan dari suku Nabataeans juga terletak pada kecanggihan dan kejeniusannya dalam membangun dan merancang saluran air. Lebih dari 2000 tahun yang lalu merakak telah membangun DAM dan lubang parit sebagi saluran air, sehingga memungkinkan orang bisa hidup dan tinggal di daerah tandus atau gurun pasir seperti itu.

Petra Dari Masa Ke Masa
Abad ke-1 Sebelum Masehi, Kerajaan Nabatean menjangkau wilayah Damaskus di utara dan Laut Mati di selatan. Saat itu, Petra telah didiami sekitar 30 ribu penduduk. Di masa itu dibangun Kuil Agung.

Tahun 106 Masehi, Romawi telah menguasai wilayah ini. Di bawah pimpinan kaisar Trajan, Petra mengalami pertumbuhan yang pesat. Arsitektur diPetra-pun terpengaruh oleh arsitektur Romawi.

Tahun 363, terjadi gempa bumi dahsyat yang menghancurkan banyak bangunan dan sistem saluran air yang sangat vital bagi masyarakat kota Petra, kemudian Petra-pun perlahan ditinggalkan.

Di abad ke-12 setelah Perang Salib, Petra sempat menjadi ‘kota yang hilang’ lebih dari 500 tahun lamanya. Hanya penduduk lokal, suku badui yang mengetahuinya.

Pada tahun 1812, Petra ditemukan kembali oleh penjelajah dari Swiss bernama Johann Ludwig Burckhardt, yang menyamar sebagai orang muslim.

Tidak ada gunanya menuhankan otak. Tundukkanlah otak, logika, hawa nafsu hanya kepada Kemauan Allah, syariat yang dibawa Rasulullah SAW.



You liked this post? Subscribe via RSS feed and get daily updates.

0 comments:

terima kasih atas kunjungannya. silahkan menuliskan saran, kritik atau komentar apapun dalam kotak komentar dibawah ini :) dan bila ingin mengkopi, tolong sertakan link dan sumber. tabik!