“Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka, kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan daripada kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu, dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedangkan Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya” (QS. al-Anfal: 60)
Latar Belakang
Gerakan mahasiswa lahir dan berkembang sebagai jawaban atas kondisi sosial masyarakatnya, begitupun dengan KAMMI. Krisis multidimensi di negeri ini menunjukkan bangunan sosial negeri ini yang rapuh. Sementara itu imunitas sosial masyarakat tidak cukup mampu membebaskan masyarakat dari kooptasi kepentingan global—sebut saja Kapitalisme, lebih khusus lagi Neo-Liberalisme.
Latar Belakang
Gerakan mahasiswa lahir dan berkembang sebagai jawaban atas kondisi sosial masyarakatnya, begitupun dengan KAMMI. Krisis multidimensi di negeri ini menunjukkan bangunan sosial negeri ini yang rapuh. Sementara itu imunitas sosial masyarakat tidak cukup mampu membebaskan masyarakat dari kooptasi kepentingan global—sebut saja Kapitalisme, lebih khusus lagi Neo-Liberalisme.
Kondisi sosial politik masyarakat yang carut marut menuntut aktivis gerakan KAMMI untuk terus bergelut dengan berbagai persoalan sosial politik dalam masyarakatnya. Proses pelibatan diri dan partisipasi politik tersebut menuntut KAMMI untuk selalu berhadapan vis a vis dengan berbagai hal yang bertentangan dengan visi yang dibawa KAMMI. Kondisi seperti ini mau tidak mau membuat KAMMI harus memiliki ideologi yang kuat—bila tidak ingin kalah dalam pertarungan wacana—serta kemampuan melakukan transformasi ideologi yang matang. Dan yang tidak kalah penting ialah, sebagai langkah berikutnya, kemampuan KAMMI dalam melakukan transfer ideologi kepada para kadernya.
Dalam memperjuangkan cita-cita gerakan dan ideologi politiknya, Gerakan KAMMI sejatinya lebih dalam melakukan transformasi ideologinya dalam dataran wacana maupun dalam dataran pragmatis—dan tidak sekedar mengedepankan “simbol”. Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan kefahaman atas konstruksi kondisi sosial masyarakat di negeri ini. Secara pragmatis pemahaman akan medan dakwah (ma’rifatul maydan) sangat menentukan aplicable tidaknya ideologi yang dimiliki KAMMI. Dalam rangka mentransformasikan ideologi politiknya secara integral dalam setiap gerak langkahnya, peta-peta strategis sosial politik baik nasional maupun internasional menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditawar bagi KAMMI.
Kekhawatiran utama terhadap gerakan mahasiswa ialah ketika ia terjebak dalam jebakan arus pusaran politik praktis. Situasi di mana gerakan mahasiswa hanya menjadi instrumen bagi salah satu pihak yang bertarung. Dalam situasi seperti ini gerakan mahasiswa akan kehilangan elan vitalnya sebagai elemen yang mempejuangkan kepentingan rakyat. Dalam konteks ini, pemahaman yang baik terhadap dunia politik akan membuat gerakan mahasiswa lebih berhati-hati dalam menjalankan strategi gerakannya sehingga ia tidak terjebak untuk menjadi pragmatis, oportunis, dan mengalami disorientasi.
Dasar Pemikiran
Kejelasan akan medan dakwah—dalam hal ini medan sosial politik—yang akan dilalui KAMMI menjadi kebutuhan dan keniscayaan yang tidak bisa ditawar lagi bagi sebuah gerakan yang bercita-cita untuk melakukan transformasi ideologi. Perubahan yang menjadi target antara dalam orientasi gerakan sangat membutuhkan data dan analisa (tahlil) yang tepat. Validitas data dan ketepatan analisis akan berpengaruh pada pencapaian (hasil) orientasi gerakan yang sedang dibangun .
Untuk itu, dalam mempersiapkan (i’dad) transformasi ideologi gerakan ini, baik ke dalam (internal) maupun ke luar (eksternal) harus berdasarkan analisis (tahlil). Analisis ini memungkinkan bagi peletakan dan pengembangan potensi—kader dan perangkat—seefektif mungkin. Dalam melakukan analisis tersebut kita harus memperhatikan Pengalaman Masa Lalu (al tajribiyah al madhiyah) untuk dijadikan ibrah sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla: “Ambillah pelajaran, hai orang-orang yang berfikir!” (QS. 59 : 2) .
Ibrah dari peristiwa masa itu kemudian dikaitkan dengan realitas masa kini (al haqiqah al hadhirah) . Firman Allah dalam QS. 4: 49: “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu pergi (berjuang) fi sabilillah hendaklah kamu mencari kejelasan sejelas-jelasnya”.
Dalam realitas masa kini, dibutuhkan kejelian dalam membaca peta strategis yang menggambarkan kondisi nyata dari ladang dakwah yang akan ditempuh. Realitas masa kini kemudian diberi wawasan dengan prospek perkiraan di masa mendatang (at tawaqu’at al mustaqbaliyah) berdasarkan analisis prediksi yang valid.
Dauroh Siyasi II, dengan penitikberatan pada pemahaman lebih mendalam terhadap peta gerakan dunia—sosial, politik, ekonomi, militer dan wacana intelektual—menjadi kebutuhan untuk mempertajam pemahaman terhadap berbagai strategi gerakan yang ada. Sebagai salah satu instrumen kaderisasi, Dauroh Siyasi diharapkan mampu mengembangkan potensi siyasah ijtima’iyyah kader dan mendorong kader untuk bergerak dengan potensi tersebut.
Tema
Memahami Realitas Bangsa, Menuntaskan Agenda Perubahan
Tujuan
- Sebagai upaya pengembangan potensi politik (siyasi) kader;
- Sebagai upaya awal pemahaman terhadap medan dakwah sosial politik lokal, nasional dan internasional secara strategis;
- Sebagai upaya konsolidasi kader-kader KAMMI yang beraktivitas dalam ranah sosial politik;
- Pengembangan wacana intelektual kader.
- Melakukan kajian kritis terhadap strategi perjuangan dari berbagai gerakan ideologis.
Sasaran
- Kader KAMMI AB II
- Kader KAMMI yang berkompetensi sosial politik kuat.
- Kader KAMMI yang berkarya dalam ranah sosial politik kampus (direkomendasikan oleh ketua Komsat)
- Paradigma Pemikiran dan Politik Islam, Sebuah Kajian Epistemologis
- Membaca Politik Nasional Pasca Transisi Demokrasi
- Kebijakan Ekonomi Neo-Liberal: Pemiskinan Bagi Bangsa
- Perselingkuhan Politisi dan Ekonom Kapitalis: Efek Domino bagi Bangsa
- Strategi Militer Mencapai dan Mengelola Kekuasaan di Tingkat Negara
- Kapitalisme dan Globalisasi Mengepung Dunia Ketiga
- Perempuan Berpolitik: Ideologi dan Aksi Kaum Feminis
- Manajemen Kekuasaan
- Kelompok Nasionalis, Militer, dan Kapitalis: Antara Kolaborasi dan Kompetisi
- Sejarah, dan Strategi Politik GMNI-HMI-FPPI-HMI (MPO) dll .dalam Persoalan Kampus, Lokal, Nasional dan Internasional
- Gerakan Mahasiswa: Antara Fenomena Politik Kampus dan Aksi Politik Nasional
- Rekonstruksi Strategi Politik dan Perjuangan KAMMI
- MEMBUTUHKAN TRAINER UNTUK:
TRAINING OUTBOND ATAU INDOOR
TRAINING PENGEMBANGAN DIRI
COMMUNITY DEVELOPMENT TRAINING
EDUCATION TRAINING
email: menlu_die[at]yahoo.co.id
ym: menlu_die
fb: maringan.wahyudianto
tw: @ikhwankiri
*tim terdiri dari trainer FKAPMEPI, TIO KAMMI, B-07dotCOM, Youth Care Community
1 comments:
QS. 4:49 tidak sesuai dengan makna aslinya atau keliru, silahkan cek lalu direvisi.
terima kasih atas kunjungannya. silahkan menuliskan saran, kritik atau komentar apapun dalam kotak komentar dibawah ini :) dan bila ingin mengkopi, tolong sertakan link dan sumber. tabik!