Episode KAMMI Setelah 12 Tahun Berkiprah

29 Maret 2010 ditandai dengan 12 tahun kelahiran organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang dideklarasikan di Malang 29 Maret 1998. KAMMI kemudian terlibat dalam berbagai aksi perjuangan reformasi 1998 dan selanjutnya menempatkan diri sebagai salah satu ormas pemuda yang beritikad baik memberi sumbangsih perjuangan demokrasi dan kekesejateraan Indonesia. Masa transisi yang kala itu menempatkan KAMMI sebagai gerakan mahasiswa yang efektif sebagai gerakan pemukul dan reaktif terhadap kebijakan yang tidak pro rakyat. 

Babak baru dinamika kebangsaan telah hadir, persoalan negeri ini semakin banyak terkuak, semuanya harusnya menjadi penanda babak baru perjuangan KAMMI. Tidak sekedar membicarakan ideologisasi gerakan tetapi lebih kuat dengan gagasan perubahan yang konkrit, gerakan aksi sekaligus pemberi solusi bagi perbaikan bangsa. Reidentifikasi organisasi KAMMI sebagai gerakan mahasiswa yang sekaligus menjadi gerakan pemuda (OKP) dan ormas Islam yang membina mahasiswa Indonesia menjadi pemimpin perubahan di negeri ini, serta KAMMI yang lebih inklusif, terbuka bagi setiap gagasan perubahan dan mampu bekerjasama dengan semua pihak.
KAMMI harus menyadari tantangan pemuda dan mahasiswa saat ini berbeda dengan mahasiswa dalam dinamika reformasi 1998 karena perubahan zaman dan cara pandang para aktifisnya. Pemuda dan Mahasiswa pasca 1998 relatif pragmatis rasional dalam memandang situasi, sehingga ideologisasi dan agitasi bukan hal mudah bagi pemimpin pergerakan saat ini. KAMMI juga harus mampu menempatkan diri sebagai subjek bukan objek perubahan dan tidak terjebak dalam subordinasi apapun dan siapapun selain kepentingan rakyat dan bangsa, agar  leluasa dalam menentukan arah perjuangan yang direncanakan. Selain kesadaran akan peran sebagai salah satu pilar Governance (Civil Society), KAMMI perlu memperkuat modal sosial dan politiknya untuk mengakselerasi perubahan. Peran Institusionalisasi organisasi semakin penting di dunia yang terbuka dibanding 'underground culture' serta perencanaan dan menciptakan momentum sekaligus menyediakan solusi strategis bagi transisi pasca momentum. 
Dimensi KAMMI
Evaluasi mendasar di dalam tubuh KAMMI setidaknya diperlukan sesuai dengan jati diri yang mewujud (maujud) dalam kehidupan kepribadian kader dan organisasi. Menjadi ruh yang senantiasa terwariskan dari generasi ke generasi dengan ciri khas pergerakan KAMMI yang secara unik membedakannya dengan gerakan lain. Tradisi yang menjadi tetapan (tsawabit) gerakan dan menjadi tolok ukur konsistensi (asholah) gerakan KAMMI.  
Pertama, dimensi organisasi. Pembenahan internal mutlak dilakukan guna menunjang sistem dan manajemen organisasi yang professional. Semua mengacu pada soliditas organisasi dan membentuk konstruksi gerakan dan menderivasikannya dalam program dan agenda gerakan. Kedua, dimensi kaderisasi. Pengujian terhadap aturan pengaderan sebagaimana tertuang dalam Manhaj KAMMI 2007 telah dilakukan namun tidak tampak hasil evaluasi dan pembenahan sehingga masih terjadi kesenjangan intelektual, kapasitas dan kapabilitas kader yang dicitakan tidak merata. Ketiga, dimensi jaringan. Memiliki massa kader yang besar seharusnya tidak menjadikan organisasi arogan. KAMMI masih perlu ikatan dan simpul-simpul massa lain, membangun gerakan yang inklusif, tentunya tidak dengan mengandalkan simbol tetapi justru sebaliknya. Keempat, dimensi sosial politik. Isu yang dibangun KAMMI adalah oposisi gerakan terhadap kebijakan pemerintah (public policy) yang tidak pro rakyat. Isu ini diturunkan ke tingkatan daerah dalam pengawalan otonomi daerah, dan sangat disayangkan bila pengawalan ini dipersempit dengan menerjemahkan dengan pengawalan Pemilu Kada. Pola gerakan seperti ini secara terus menerus akan menarik KAMMI pada wilayah politik praktis yang menjadi perilaku partai politik. Kelima, dimensi administrasi dan keuangan. Profesionalitas gerakan akan diandalkan dari manajemen organisasi dan pengelolaan kearsipan yang professional dan membangun kemandirian ekonomi organisasi. Independensi organisasi hanya dapat dimulai dengan kedaulatan ekonomi organisasi. 
Masa Depan KAMMI 
Melihat fakta dan kondisi riil KAMMI saat ini serta tantangan internal dan eksternal yang dihadapi sangat kompleks sekali, maka keberadaan KAMMI di masa yang akan datang  memiliki beberapa kemungkinan. Pertama, KAMMI masih akan tetap eksis dan hal ini hanya dapat dicapai apabila KAMMI mampu melakukan perubahan terhadap agenda-agenda perubahan mendasar yang selama ini malah menunjukkan stagnasi organisasi dan kejenuhan di tingkat kader. Kedua, lambat laun akan semakin tersingkir dari dinamika perubahan yang kompleks dan KAMMI akan menjadi organisasi yang hanya mampu bertahan di pinggiran (pherifery) di tengah kondisi masyarakat yang terus berkembang dan mengalami perubahan. 
12 tahun bukanlah masa yang panjang, KAMMI masih harus meneguhkan eksistensi gerakannya. Mengintegrasikan kembali dimensi gerakannya, yakni KAMMI sebagai gerakan mahasiswa, kebangsaan, dan keummatan, pada hakikatnya perjuangan pergerakan KAMMI bersifat terpadu (integral), tidak diartikan secara terpisah. Begitu pula gerakan KAMMI tidak bisa dilihat dari sisi ke-KAMMI-annya saja. KAMMI perlu menempatkan diri sebagai bagian inheren dari arus besar anasir perubahan, baik sebagai gerakan mahasiswa, kebangsaan, maupun keummatan. Menyadari dan memahami sejarah gerakannya adalah bagian dari kelanjutan sejarah gerakan mahasiswa, gerakan kebangsaan, dan gerakan keummatan.  
Tentunya sebuah harapan besar akan perjuangan senantiasa menanti. Dirgahayu KAMMI ke-12. Semoga Allah dan rakyat Indonesia senantiasa membersamai perjuangan dan bersiap menuju takdir baru kebangkitan umat dan bangsa Indonesia. Salam perjuangan.
* Ketua KAMMI DIY Bidang Kebijakan Publik 2008-2009
You liked this post? Subscribe via RSS feed and get daily updates.

0 comments:

terima kasih atas kunjungannya. silahkan menuliskan saran, kritik atau komentar apapun dalam kotak komentar dibawah ini :) dan bila ingin mengkopi, tolong sertakan link dan sumber. tabik!