Ada seorang teman - tidak perlu disebutkan namanya - yang meminta saya menulis tentang rokok. Bukan tentang kandungannya, hukum halal dan haramnya, aspek kesehatannya ataupun aspek-aspek serius lainnya. Dia ingin saya menulis sesuatu yang menarik tentang rokok, sesuatu yang berbeda, tulisan yang melihat rokok dari aspek yang tidak biasa. Dan inilah hasilnya, serangkaian tulisan ringan tentang kemasan/bungkus rokok.
***
Alkisah (walah kayak cerita dongeng aja) saat masih SD saya mengoleksi kemasan rokok. Tapi bukan untuk dirokok, atau sebagai hobi, akan tetapi untuk main-main. Ceritanya jaman SD dulu sebagai anak kampung, kami punya permainan yang menjadikan bungkus rokok sebagai obyek permainannya.
Jadilah saya pengkoleksi berbagai kemasan rokok dari berbagai merek, mulai dari merek yang terkenal hingga saat ini seperti G*dang G*aram, D*arum, B*entoel. Merek-merek lokal medan seperti Commod*rre, G*alan. Hingga merek-merek yang langka dan entah masih ada atau tidak sekarang, seperti: Mansi*n, Uni*on dsb. Saat itu saya lebih tertantang untuk menemukan bungkus rokok bermerek anah dan nyentrik, coz nilai harga dalam permainannya jauh lebih tinggi dibandingkan merek terkenal.
Usaha saya gak main-main saat itu, mengais-ngais tempat sampah bukan hal yang tabu - he..he..he.. namanya juga anak-anak. Saya sering iri pada kawan-kawan yang ayahnya nge-rokok, coz mereka selalu punya stok baru dan banyak, bahkan saya sempat berfikir untuk meminta ayah merokok biar koleksi saya bertambah banyak dan berjanji pada diri sendiri nanti klo dah jadi ayah-ayah, saya akan merokok, biar anak saya punya koleksi bungkus rokok yang banyak.
Saat itu saya ambisius sekali untuk mengejar ketertinggalan koleksi dari temen-temen. Salah satu bentuk kerja keras saya adalah mengajak ayah untuk sering main ke rumah pa'de (abang iparnya mamak), coz pa'de saya itu perokok berat dan terkadang beliau membeli rokok merek yang unik dan berbeda dari biasanya. Kebiasaan pa'de itu yang membuat saya unggul dari teman-teman, yang paling saya ingat saat saya berhasil mendapatkan kemasan "Mansi*n" , yang membuat teman-teman sangat iri. Dan saya pun merasa MENANG.
Anak-anak, entah apa yang ada di pikiran saya saat itu. Mungkin hanya keceriaan dan kesenangan saja yang saya pikirkan. Kalau ditelaah saat ini, timbul keheranan, siapa coba yang menemukan permainan itu pertama kali ? apakah merupakan hasil dari buah kerja tim marketing perusahaan rokok ? coz efeknya sangat besar ke anak-anak saat itu. Saya dan teman-teman seolah dibuat terbiasa dan akrab dengan berbagai merek rokok, istilahnya brand awarrness kami terhadap merek rokok cukup tinggi. Dan tidak heran sekarang dapat saya pastikan semua yang pernah bermain bersama saya saat itu sekarang merokok.
Ah... memang hebat juga pemasar-pemasar rokok itu
*Arief Mai Rakhman (Ulat Boeloe)
Kenangan Akan Rokok
Posted by
Maringan Wahyudianto, SH
Labels:
celoteh
19 March, 2009
You liked this post? Subscribe via RSS feed and get daily updates.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
terima kasih atas kunjungannya. silahkan menuliskan saran, kritik atau komentar apapun dalam kotak komentar dibawah ini :) dan bila ingin mengkopi, tolong sertakan link dan sumber. tabik!