Eksperimentasi Ekstraparlementer (wacana)

  • Kenapa KAMMI memilih Gerakan Ekstraparlementer?
  1. ideasional
  2. kondisional/optional
  3. ultimate choice
  4. sudah sewajarnya, ikut-ikutan..karena belum berkesempatan jadi anggota parlemen?
  • Format Gerakan Ekstraparlementer menurut KAMMI?
  1. Perjuangan melawan tirani dan menegakkan demokrasi yang egaliter
  2. KAMMI telah melawan Soeharto, Gus Dur, Megawati, SBY
  3. gerakan sosial kultural dan struktural
  4. berorientasi pada penguatan rakyat secara sistematis dengan melakukan pemberdayaan institusi-institusi sosial/rakyat dalam mengontrol proses demokrasi formal.
Contoh selain Indonesia: Juan Peron di Argentina tahun 1955, Perez Jimenez di Venezuela tahun 1958, Soekarno di Indonesia tahun 1966, Ayub Khan di Paksitan tahun 1969, Reza Pahlevi di Iran tahun 1979, Chun Doo Hwan di Korea Selatan tahun 1987, Ferdinand Marcos di Filipinan tahun 1985, dan Soeharto di Indonesia tahun 1998.
  • Referensi kenabian/profetis:
  1. Adam  berjuang menentang kebodohan dan kezaliman,
  2. Hud  menentang orang-orang yang arogan (mustakbarîn),
  3. Saleh  memperjuangkan kesetaraan,
  4. Ibrahim  menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan dengan purifikasi tauhid,
  5. Syu’aib  melawan ketidakadilan ekonomi,
  6. Musa  membebaskan kaum buruh,
  7. Isa  memimpin kaum lemah, dan
  8. Muhammad memperjuangkan berdirinya sebuah tatanan sosial masyarakat yang berdasarkan pada nilai-nilai luhur kebenaran, kesetaraan sosial dan persaudaraan (ukhuwah).


Point-point diskusi:
  • dalam disiplin sosiologi, terdapat dua pandangan tentang perubahan (change), yaitu:
  1. Pandangan materialistik, yang meyakini bahwa tatanan masyarakat sangat ditentukan oleh teknologi atau benda. Marx menyatakan bahwa kincir angin menimbulkan masyarakat feodal; mesin uap menciptakan masyarakat kapitalis-industri. Atau mungkin kita bisa mengatakan bahwa internet akan menimbulkan masyarakat informasi, dst.
  2.  Pandangan idealistik, yang menekankan peranan ide, ideologi atau nilai sebagai faktor yang mempengaruhi perubahan. Dalam pandangan ini, misalnya, Islam sebagai sebuah ideologi dan struktur nilai akan mampu mencipta manusia dan masyarakat ideal.
  •  Pembeda gerakan mahasiswa ekstraparlementer dengan NGO/GS.
  •  GE, Gerakan Oposisi & Parlemen jalanan
  •  Konteks Sosiologis Jogja: tentang strategi Kebudayaan
  •  additional: Memperluas makna GEP
  1. Konflik sosial (antar ras, agama dan kelas—sebagaimana tesis Marx)
  2. The third way(Anthony Gidden) manufactured uncertainty
  3. Kebutuhan adaptasi dengan sistem sosial (misal: birokrasi efektif sebagai respon terhadap lingkungan kompetitif.)
  4. Pengaruh dari idealisme dan ideologi pada aktivitas sosial (sebagaimana tesis Weber: etika Protestan dan semangat kapitalisme).

You liked this post? Subscribe via RSS feed and get daily updates.

1 comments:

  1. hehee... :D

    mantaf sudah...

terima kasih atas kunjungannya. silahkan menuliskan saran, kritik atau komentar apapun dalam kotak komentar dibawah ini :) dan bila ingin mengkopi, tolong sertakan link dan sumber. tabik!