Bagaiman mungkin dunia yang sekarang tengelam dalam kejahiliyahan kemudian sekali-sekali meminta Islam memberikan solusi kepada permasalahannya. Semestinya Jalankan dahulu Islam secara menyeluruh baru menanyakan masih adakah masalah yang dapat diselesaikan oleh Islam” (Sayyid Qutb)
Perubahan sosial adalah sebuah proses panjang. Penyiapan struktur dan rekonstruksi kultural masyarakat memerlukan waktu yang lama dan tenaga yang tidak sedikit. Posisi KAMMI dalam masyarakat sebagai garda depan perubahan menuntut adanya akselerasi kaderisasi. Ke depan, kader —yang dibesarkan oleh— KAMMI, akan menduduki posisi penting dalam struktur masyarakat. Mereka akan menjadi pioneer dalam proses perubahan masyarakat.
Di wilayah inilah, KAMMI menggebrak dengan Gerakan Ekstra Parlementer, Intelektual Profetik ataupun dengan Muslim Negarawannya, yaitu gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan perlawanan, pembebasan, pencerahan, dan pemberdayaan manusia secara organik serta ironstock kepemimpinan masa depan. Ekstra parlementer, Intelektual profetik ataupun Muslim negarawan adalah proses membangun kesadaran, membentuk paradigma dan menggerakkan secara massif dan organik. yang lahir bukan hanya untuk berwacana atau menenggelamkan diri dalam lautan buku dan diskusi belaka atau sekedar demonstrasi, namun untuk membentuk sebuah paradigma baru mujahid cerdas (smart muslim fighter).
Begitulah kaum muda, penuh semangat dan idealisme! Ada kata-kata menarik, memang anak muda itu mungkin miskin pengalaman, tapi masih punya masa depan sedangkan orang tua itu barangkali banyak pengalaman tapi kadang terlalu pragmatis (berpikir pendek) dan picik menghadapi masa depan.
Sepengetahuan Saya, bahwa militansi itu akan terbangun ketika seseorang melibatkan diri secara intens dengan permasalahan-permasalahan umat. Saya masih meyakini bahwa saat ini isu pengawalan transisi demokrasi masih menjadi isu yang relevan untuk diusung oleh gerakan mahasiswa (termasuk KAMMI). Menjadi agenda penting untuk memberikan arah kemana Indonesia akan di bawa. Idealnya, gerakan mahasiswa memang harus memberikan tawaran alternatif bagi Indonesia kedepan dengan sebuah skenario yang cantik dan bisa di implementasikan( diterapkan riil dilapangan).
Namun, tak selamanya skenario itu bisa dimunculkan mengingat dalam tubuh gerakan mahasiswa sendiri belum mempunyai gambaran yang jelas bagaimana kira-kira Indonesia kedepan itu, ditambah lagi belum ada kesatuan konsep, isu dan gerak diantara gerakan mahasiswa yang ada. Gerakan mahasiswa jalan sendiri-sendiri dengan agendanya masing-masing.
KAMMI dan Paradigmanya
figur kepemimpinan nasional harus bisa selaras dengan agenda-agenda gerakan. Strategi yang diusung bukan mendukung secara vulgar atas seorang kandidat presiden tetapi di perlukan gerakan dari bawah untuk memberikan referensi kepada massa (rakyat) agar bersikap rasional terhadap pilihan politiknya.
Stretegi ini selaras dengan agenda pengawalan terhadap proses transisi demokrasi. Seperti pertanda transisi demokrasi, mula-mula diawali dengan jatuhnya rejim otoriter (Soeharto) kemudian muncul sebuah liberasi politik. Orang maupun lembaga bebas menyuarakan aspirasi politiknya, bebas mengkritik pemimpin transisi, bebas berserikat, berkumpul dan berorganisasi. Masa transisi demokrasi ini terbuka luas partisipasi rakyat secara penuh. Nah, disinilah sebenarnya letak strategis adanya gerakan mahasiswa. Gerakan mahasiswa memberikan ruang kepada masyarakat, memfasilitasi mereka untuk bersuara dan mengeluarkan aspirasinya, fungsi Di dalam ranah ini gerakan mahasiswa adalah sebagai fasilitator saja.
Bagaimana dengan KAMMI sendiri? Saya kira, KAMMI perlu merumuskan sebuah kurikulum pendidikan politik yang sistemik sehingga bisa digunakan sebagai instrumen pencerdasan politik masyarakat. Sekali lagi, KAMMI bisa menjadi fasilitator dan memberikan ruang bagi masyarakat untuk berbicara menyalurkan keluh-kesah dan aspirasinya. Biarlah masyarakat berbicara dengan bahasa mereka sendiri, jangan eksploitasi aspirasi masyarakat untuk kepentingan gerakan KAMMI.
Berikan ruang misalnya undang elemen masyarakat ke dalam sebuah forum yang didalamnya mereka bisa mengeluarkan uneg-uneg dan keluh kesahnya. Dari sini, akan diketahui masalah-masalah yang secara langsung di rasakan masyarakat. Kalau masalah gerak (aksi) tinggal kita menyatukan langkah saja dengan aspirasi mereka. Inilah yang mungkin dinamakan kita bergerak bersama-sama rakyat dimana jargon inilah yang selalau di kumandangkan sejak awal berdirinya KAMMI sampai sekarang.
Walaupun memang, meminjam istilah Jallaludin Rahmat, Berpikir kritis itu = logika+Referensi. Dari sini bisa ditafsirkan bahwa berpikir kritis itu adalah gabungan antara ketajaman analisis dan rasionalitas ditambah dengan penguasaan konsep, teori atau pengalaman empiris (sejarah). Dari sini bisa ditarik benang merah bahwa pergulatan wacana itu penting untuk melatih budaya kritis dan melatih beradu konsep. Hasil yang bisa dipetik dari sini adalah semakin besarnya kemungkinan muncul gagasan-gagasan baru sebagai sebuah tawaran alternatif yang akan dijadikan maintream (arus utama) menggerakkan kampus. Satu point penting dalam kebiasaan aktivitas pergualatan wacana adalah terbukanya sebuah wawasan pola pikir yang jeli melihat berbagai macam kemungkinan realitas yang akan ditemukan kedepan.
Itu pun semua akan terbangun ketika para aktivis KAMMI banyak membaca referensi (buku-buku sebagai basis teori), sharing (berbagi) cerita dengan para pendahulu, menimba pengalaman dengan teman-teman di kampus lain serta membudayakan tradisi berdialektika (berdiskusi yang argumentatif).
Gerakan mahasiswa Islam sudah seharusnya (dharuratussyar’iah) mendasarkan gerakannya pada ajaran islam. Gerakan mereka harus terinspirasi dan dibangut dengan spirit cita-cita Islam. Gerakan harus memiliki basic values yang sesuai dengan manhaj asasi Al Qur’an dan as-Sunah. Dengan itulah mereka akan menentukan khitah perjuangannya.
Daniel Boorstin, mengatakan bahwa Pemimpin dikenal karena prestasi mereka, sedangkan selebritis dikenal karena ketenaran mereka. Pemimpin mencerminkan kemungkinan hakekat manusia, sedangkan selebritis kemungkinan besar karena pers dan media. Selebritis adalah orang yang membuat berita, tetapi para pemimpin adalah orang yang membuat sejarah.
Asy Syahid Hasan Al Banna mengatakan, bahwa terbangunnya jiwa-jiwa yang hidup, kuat, tangguh, hati yang segar dengan memiliki semangat yang berkobar, jiwa-jiwa optimis yang merindukan tujuan dan nilai yang lurus akan menjadikan rangsangan untuk kebangkitan umat. Fathi Yakan seorang tokoh pergerakan pemuda Islam mengatakan: “Semua ideologi yang berorientasi kepada strategi revolusi, menganggap pemuda sebagai tenaga paling revolusioner yang telah dan terjadi di seantero dunia ini. Ir. Soekarno berkata, “jangan datangkan padaku seribu orang tua, cukup sepuluh pemuda saja, maka akan aku goncangkan dunia ini.” Karena itulah, kebangkitan Islam sebagai inspirasi bagi kebangkitan KAMMI harus mampu melahirkan para pemikir dan pemimpin masa depan bahkan tokoh-tokoh yang berpengaruh pada masyarakat yang dibuktikan dengan berbagai karya besar dan monumental.
Oleh karena itu langkah – langkah strategis yang mungkin bisa dilakukan adalah melakukan penguatan organisasi baik secara struktural dan kultural. KAMMI dalam segala dimensinya ternyata telah mampu mendobrak belantika gerakan dan politik bangsa. Arah kebangkitannya telah mengguncangkan alam akal dan pikiran serta perilaku untuk meraih visi besar yang diusungnya? Memang tidak bisa dipungkiri sejarah telah mencatat bahwa mayoritas pendobrak itu berasal dari kaum muda, kisah ashhabul kahfi pendobrak raja diktator dan bengis, pemuda Ali Bin Abi Thalib, Ammar Bin Yasir, Zaid Bin Haritsah dan sebagainya. Para pemuda itulah yang mula-mula menyambut dakwah dan menjadi pendukung Rasulullah SAW. Selain mereka masih banyak lagi figur pemuda yang telah membuktikan kualitasnya dalam berislam, beriman dan berjuang di jalan Allah, dan sekarang kita akan membuktikan bahwa KAMMI akan di catat dalam tinta sejarah kaum muda dan bangsa.
Kami adalah penghitung risiko yang cermat, tetapi kami bukanlah orang-orang yang takut mengambil risiko. Syahid adalah kemuliaan dan cita-cita tertinggi kami. Kami adalah para perindu surga. Kami akan menyebarkan aromanya di dalam kehidupan keseharian kami kepada suasana lingkungan kami. Hari-hari kami senantiasa dihiasi dengan tilawah, dzikir, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, diskusi-diskusi yang bermanfaat dan jauh dari kesia-siaan, serta kerja-kerja yang konkret bagi perbaikan masyarakat.Kami adalah putra-putri kandung dakwah, akan beredar bersama dakwah ini ke mana pun perginya, menjadi pembangunnya yang paling tekun, menjadi penyebarnya yang paling agresif, serta penegaknya yang paling kokoh.
READ MORE [...]
Perubahan sosial adalah sebuah proses panjang. Penyiapan struktur dan rekonstruksi kultural masyarakat memerlukan waktu yang lama dan tenaga yang tidak sedikit. Posisi KAMMI dalam masyarakat sebagai garda depan perubahan menuntut adanya akselerasi kaderisasi. Ke depan, kader —yang dibesarkan oleh— KAMMI, akan menduduki posisi penting dalam struktur masyarakat. Mereka akan menjadi pioneer dalam proses perubahan masyarakat.
Di wilayah inilah, KAMMI menggebrak dengan Gerakan Ekstra Parlementer, Intelektual Profetik ataupun dengan Muslim Negarawannya, yaitu gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan perlawanan, pembebasan, pencerahan, dan pemberdayaan manusia secara organik serta ironstock kepemimpinan masa depan. Ekstra parlementer, Intelektual profetik ataupun Muslim negarawan adalah proses membangun kesadaran, membentuk paradigma dan menggerakkan secara massif dan organik. yang lahir bukan hanya untuk berwacana atau menenggelamkan diri dalam lautan buku dan diskusi belaka atau sekedar demonstrasi, namun untuk membentuk sebuah paradigma baru mujahid cerdas (smart muslim fighter).
Begitulah kaum muda, penuh semangat dan idealisme! Ada kata-kata menarik, memang anak muda itu mungkin miskin pengalaman, tapi masih punya masa depan sedangkan orang tua itu barangkali banyak pengalaman tapi kadang terlalu pragmatis (berpikir pendek) dan picik menghadapi masa depan.
Sepengetahuan Saya, bahwa militansi itu akan terbangun ketika seseorang melibatkan diri secara intens dengan permasalahan-permasalahan umat. Saya masih meyakini bahwa saat ini isu pengawalan transisi demokrasi masih menjadi isu yang relevan untuk diusung oleh gerakan mahasiswa (termasuk KAMMI). Menjadi agenda penting untuk memberikan arah kemana Indonesia akan di bawa. Idealnya, gerakan mahasiswa memang harus memberikan tawaran alternatif bagi Indonesia kedepan dengan sebuah skenario yang cantik dan bisa di implementasikan( diterapkan riil dilapangan).
Namun, tak selamanya skenario itu bisa dimunculkan mengingat dalam tubuh gerakan mahasiswa sendiri belum mempunyai gambaran yang jelas bagaimana kira-kira Indonesia kedepan itu, ditambah lagi belum ada kesatuan konsep, isu dan gerak diantara gerakan mahasiswa yang ada. Gerakan mahasiswa jalan sendiri-sendiri dengan agendanya masing-masing.
KAMMI dan Paradigmanya
figur kepemimpinan nasional harus bisa selaras dengan agenda-agenda gerakan. Strategi yang diusung bukan mendukung secara vulgar atas seorang kandidat presiden tetapi di perlukan gerakan dari bawah untuk memberikan referensi kepada massa (rakyat) agar bersikap rasional terhadap pilihan politiknya.
Stretegi ini selaras dengan agenda pengawalan terhadap proses transisi demokrasi. Seperti pertanda transisi demokrasi, mula-mula diawali dengan jatuhnya rejim otoriter (Soeharto) kemudian muncul sebuah liberasi politik. Orang maupun lembaga bebas menyuarakan aspirasi politiknya, bebas mengkritik pemimpin transisi, bebas berserikat, berkumpul dan berorganisasi. Masa transisi demokrasi ini terbuka luas partisipasi rakyat secara penuh. Nah, disinilah sebenarnya letak strategis adanya gerakan mahasiswa. Gerakan mahasiswa memberikan ruang kepada masyarakat, memfasilitasi mereka untuk bersuara dan mengeluarkan aspirasinya, fungsi Di dalam ranah ini gerakan mahasiswa adalah sebagai fasilitator saja.
Bagaimana dengan KAMMI sendiri? Saya kira, KAMMI perlu merumuskan sebuah kurikulum pendidikan politik yang sistemik sehingga bisa digunakan sebagai instrumen pencerdasan politik masyarakat. Sekali lagi, KAMMI bisa menjadi fasilitator dan memberikan ruang bagi masyarakat untuk berbicara menyalurkan keluh-kesah dan aspirasinya. Biarlah masyarakat berbicara dengan bahasa mereka sendiri, jangan eksploitasi aspirasi masyarakat untuk kepentingan gerakan KAMMI.
Berikan ruang misalnya undang elemen masyarakat ke dalam sebuah forum yang didalamnya mereka bisa mengeluarkan uneg-uneg dan keluh kesahnya. Dari sini, akan diketahui masalah-masalah yang secara langsung di rasakan masyarakat. Kalau masalah gerak (aksi) tinggal kita menyatukan langkah saja dengan aspirasi mereka. Inilah yang mungkin dinamakan kita bergerak bersama-sama rakyat dimana jargon inilah yang selalau di kumandangkan sejak awal berdirinya KAMMI sampai sekarang.
Walaupun memang, meminjam istilah Jallaludin Rahmat, Berpikir kritis itu = logika+Referensi. Dari sini bisa ditafsirkan bahwa berpikir kritis itu adalah gabungan antara ketajaman analisis dan rasionalitas ditambah dengan penguasaan konsep, teori atau pengalaman empiris (sejarah). Dari sini bisa ditarik benang merah bahwa pergulatan wacana itu penting untuk melatih budaya kritis dan melatih beradu konsep. Hasil yang bisa dipetik dari sini adalah semakin besarnya kemungkinan muncul gagasan-gagasan baru sebagai sebuah tawaran alternatif yang akan dijadikan maintream (arus utama) menggerakkan kampus. Satu point penting dalam kebiasaan aktivitas pergualatan wacana adalah terbukanya sebuah wawasan pola pikir yang jeli melihat berbagai macam kemungkinan realitas yang akan ditemukan kedepan.
Itu pun semua akan terbangun ketika para aktivis KAMMI banyak membaca referensi (buku-buku sebagai basis teori), sharing (berbagi) cerita dengan para pendahulu, menimba pengalaman dengan teman-teman di kampus lain serta membudayakan tradisi berdialektika (berdiskusi yang argumentatif).
Gerakan mahasiswa Islam sudah seharusnya (dharuratussyar’iah) mendasarkan gerakannya pada ajaran islam. Gerakan mereka harus terinspirasi dan dibangut dengan spirit cita-cita Islam. Gerakan harus memiliki basic values yang sesuai dengan manhaj asasi Al Qur’an dan as-Sunah. Dengan itulah mereka akan menentukan khitah perjuangannya.
Daniel Boorstin, mengatakan bahwa Pemimpin dikenal karena prestasi mereka, sedangkan selebritis dikenal karena ketenaran mereka. Pemimpin mencerminkan kemungkinan hakekat manusia, sedangkan selebritis kemungkinan besar karena pers dan media. Selebritis adalah orang yang membuat berita, tetapi para pemimpin adalah orang yang membuat sejarah.
Asy Syahid Hasan Al Banna mengatakan, bahwa terbangunnya jiwa-jiwa yang hidup, kuat, tangguh, hati yang segar dengan memiliki semangat yang berkobar, jiwa-jiwa optimis yang merindukan tujuan dan nilai yang lurus akan menjadikan rangsangan untuk kebangkitan umat. Fathi Yakan seorang tokoh pergerakan pemuda Islam mengatakan: “Semua ideologi yang berorientasi kepada strategi revolusi, menganggap pemuda sebagai tenaga paling revolusioner yang telah dan terjadi di seantero dunia ini. Ir. Soekarno berkata, “jangan datangkan padaku seribu orang tua, cukup sepuluh pemuda saja, maka akan aku goncangkan dunia ini.” Karena itulah, kebangkitan Islam sebagai inspirasi bagi kebangkitan KAMMI harus mampu melahirkan para pemikir dan pemimpin masa depan bahkan tokoh-tokoh yang berpengaruh pada masyarakat yang dibuktikan dengan berbagai karya besar dan monumental.
Oleh karena itu langkah – langkah strategis yang mungkin bisa dilakukan adalah melakukan penguatan organisasi baik secara struktural dan kultural. KAMMI dalam segala dimensinya ternyata telah mampu mendobrak belantika gerakan dan politik bangsa. Arah kebangkitannya telah mengguncangkan alam akal dan pikiran serta perilaku untuk meraih visi besar yang diusungnya? Memang tidak bisa dipungkiri sejarah telah mencatat bahwa mayoritas pendobrak itu berasal dari kaum muda, kisah ashhabul kahfi pendobrak raja diktator dan bengis, pemuda Ali Bin Abi Thalib, Ammar Bin Yasir, Zaid Bin Haritsah dan sebagainya. Para pemuda itulah yang mula-mula menyambut dakwah dan menjadi pendukung Rasulullah SAW. Selain mereka masih banyak lagi figur pemuda yang telah membuktikan kualitasnya dalam berislam, beriman dan berjuang di jalan Allah, dan sekarang kita akan membuktikan bahwa KAMMI akan di catat dalam tinta sejarah kaum muda dan bangsa.
Kami adalah penghitung risiko yang cermat, tetapi kami bukanlah orang-orang yang takut mengambil risiko. Syahid adalah kemuliaan dan cita-cita tertinggi kami. Kami adalah para perindu surga. Kami akan menyebarkan aromanya di dalam kehidupan keseharian kami kepada suasana lingkungan kami. Hari-hari kami senantiasa dihiasi dengan tilawah, dzikir, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, diskusi-diskusi yang bermanfaat dan jauh dari kesia-siaan, serta kerja-kerja yang konkret bagi perbaikan masyarakat.Kami adalah putra-putri kandung dakwah, akan beredar bersama dakwah ini ke mana pun perginya, menjadi pembangunnya yang paling tekun, menjadi penyebarnya yang paling agresif, serta penegaknya yang paling kokoh.