Skenario Umar untuk KAMMI

Aktivis Lembaga Dakwah Kampus yang disebut-sebut sebagai ikon kebangkitan Islam di kampus terpanggil untuk mengarahkan dan mengamankan proses perubahan Indonesia, dan sepakat membentuk gerakan bernama KAMMI sebagai wadah perjuangannya. Hingga kemudian KAMMI tercatat sebagai salah satu motor gerakan reformasi Mei 1998. Sebuah kebanggaaan tentunya, namun pembicaraan tentunya tidak sampai disini saja karena kelanjutan gerakan (eksistensi) menjadi masalah serius. 

Dua belas tahun adalah umur yang masih muda bagi KAMMI, masih perlu pembuktian lebih lanjut untuk menunjukkan kapasitas keintelektualan dan kepemimpinan.

Keberadaan KAMMI sebagai bagian dari Gerakan dakwah dengan nuansa kebangkitan ini harus mampu mengembalikan kepercayaan mengenai kebenaran dan syummuliatul Islam dengan berbagai terobosan dan langkah dengan realisasinya membentuk aktivitas penting dalam masyarakat dan mendidik kaum muda. 

Kebangkitan harus senantiasa didengungkan dan dikuatkan, dengan ruh dan semangat yang membaja, maka KAMMI-lah yang seharusnya siap untuk menjadi pionir dan garda terdepan dalam mengawal kebangkitan ini dan saatnyalah memulai dan menjernihkan peradaban ini dengan tinta emas dan kerja-kerja yang hebat. 

Kondisi demikian menuntut penyesuaian atau bahkan perubahan kemampuan penyusunan langkah dan stategi yang kemudian penciptaan-penciptaan struktur dan kultur yang solid dan kuat, sehingga peran-peran internal ataupun eksternal bisa tergarap secara optimal. Sosok pemimpin KAMMI adalah orang yang siap membuat sejarah, tidak hanya sampai disini sejarah itu dibuat akan tetapi satu detik ke depan hingga kebangkitan itu akan selalu datang. 

Skenario untuk membentuk sejarah memang harus kita wujudkan, KAMMI harus memulai dari tiga hal, yang diinspirasi oleh ungkapan Umar r.a. “Sesungguhnya Allah mempunyai Rijal (hamba-hamba yang shalih) yang menghidupkan kebenaran dengan menyebutkan (menampakkan) kebenaran itu pada diri mereka mematikan (memberantas) kebatilan dengan meninggalkan (menjauhinya)”. 

Pertama, melahirkan ide cerdas dan baru. Semangat progresif yang pada gerakan KAMMI dapat melahirkan pemikiran baru, selalu medapatkan alternatif dalam melakukan kegiatan dan memecahkan suatu problem. KAMMI juga akan memainkan peran dalam proses dinamisasi pada gerakan mahasiswa yang terbingkai pada arus reformasi. 

Kedua, selalu dalam garda terdepan. Dengan penuh semangat pantang menyerah, KAMMI harus selalu tampil di garis depan dalam melakukan manufer dan terobosan untuk perubahan bangsa. Ketika sudah ada pada taraf pengkaryaan kader dan masuk pada lingkungan yang berbeda maka kader KAMMI menjadi pelopor dan perintisnya, adappun jika suatu saat menghadapi hambatan, tantangan dan ancaman dari unsur-unsur penghancur islam dan bangsa indonesia, maka kader KAMMI selalu berada pada barisan terdepan untuk menghadapinya. 

Ketiga, Siap Menjadi pemimpin Ummat. Kader KAMMI, dalam hitungan waktu cepat atau lambat pasti akan mengisi posisi strategis di Negara ini untuk melanjutkan estafet menggantikan para pendahulunya. Sehingga kader KAMMI harus menyiapkan dirinya dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang akan mendukung proses alih generasi tersebut.  Sebuah cita-cita agung yang selalu terpatri dalam idealisme KAMMI adalah eksistensi KAMMI dari masa ke masa yang berjalan secara optimal ide, gagasan dan amal nyata untuk perbaikan ummat.  Sebuah cita-cita bahwa eksisistensi KAMMI muncul sebagai keberanian dalam menyongsong era transisi demokrasi dan kekuasaan di republik ini dalam upaya untuk mengembalikan peradaban yang telah lama diambil alih oleh kaum barat.
You liked this post? Subscribe via RSS feed and get daily updates.

4 comments:

  1. mari kita diskusikan...

  2. kok nyebut2 nama saya, bang?

  3. @nendi: hahaha... siap!

  4. @umar: yeee... paan. hahaha...
    tq dah mampir.

terima kasih atas kunjungannya. silahkan menuliskan saran, kritik atau komentar apapun dalam kotak komentar dibawah ini :) dan bila ingin mengkopi, tolong sertakan link dan sumber. tabik!