Menggenggam Pasir

Mencintai itu laksana menggenggam pasir.
Jika terlalu keras ia akan lolos dari sela-sela jemarimu.
Pun bila terlalu lemah pasir itu akan jatuh juga.

Sore ini ia menuju ke parangtritis untuk mencoba mempraktekkan kata-kata itu.
Ia genggam pasir itu sendirian ditemani gemuruh gelombang.
Ia berupaya agar butiran pasir itu nyaman digenggamannya.
“Kalau aku berhasil, dia akan jadi miliku selamanya” hatinya seolah bicara pada senja

Dua puluh enam bulan kemudian ia tersenyum sendiri.
Hanya selama dua puluh dua purnama ia mampu menggenggam pasir itu.

Seiring berlalunya waktu perlahan tapi pasti pasir itu hilang.
Dan entah sampai kapan dia berani menggenggam pasir kembali.


Yogyakarta, 27 April 2010
Kata-kata bijak dari saudara sejati Eko R.H Kumboro

*Arief Mai Rakhman
READ MORE [...]

Sebuah "Percakapan"

“Aku makin cantik ya” gumamnya di depan cermin
“Itu karena aku cantik” jawabku dalam hati tepat dihadapannya

“Apa karena aku dah gak pake’ jilbab lagi ya” Ia lanjutkan gumamnya
“Kita lebih cantik saat kita masih pake’ jilbab” ujarku, masih di dalam hati

***
Sebenarnya aku masih ingin memakai jilbab.
Namun karena ia sudah gak pernah memakainya lagi, mau gak mau aku harus mengikutinya.

***
Pake’ hot pants baru ah….. ” ia berkata pada dirinya sendiri
Udah, pake yang biasa aja, yang longgar” aku coba berteriak, tapi gak bisa

***
Ingin rasanya aku keluar dari cermin ini dan memakaikan jilbab kesukaan kami dulu padanya.

Yogyakarta, 270410
Mencoba membersihkan sisa2 pasir

*Arief Mai Rakhman
READ MORE [...]

Sajak Perempuan Langit

langit muram, senja bungkam.
kita meneduh di bawah bayang malam,
mencari dekap yang melarutkan kedirianku.
kedirianmu menjadi sebuah kenyataan yang kita pegang tanpa perjanjian:
jangan biarkan hujan berceceran di pelataran,
tadahlah berkah langit dengan segenap kesadaran
(Anne Tiana Dewi)

Langitpun menyapaku dalam kesendirian yg melelahkan,
buatku hidup kembali setelah mati kepercayaan,
membuat dunia seakan bercabang,
mengulurkn tangannya dengan pencil warna,
buatku terkesan,
setelah begitu lamanya diamku.
Dari yg tidak saling kenal dan tidak saling bertemu,
tapi mengajakku melihat dunia indah yg tak penah kusentuh.
(Eva Adiesty Utami)


Bagiku, kau laut.
Belantara maha luas;
perkasa dengan gelombangnya,
menghempas dengan arusnya,
mendesah dengan deburannya,
menentramkan di dasar palungnya.

kau laut,
meneduhkan di lekuk tepianmu yang indah...
(Anne Tiana Dewi)
READ MORE [...]

Kasih Tak Sampai

Untuk seorang perempuan dia memang sangat mempesona.

Tiap keluar rumah ia selalu mengenakan penutup kepala.
Perempuan lain menyebutnya jilbab.

Aku selalu melihatnya dari kejauhan ketika ia berdandan.
Saat ia memadupadankan warna jilbab dengan pakaian – bahkan tas dan sepatu– yang dikenakannya.

Tutur katanya halus…. suaranya merdu….
Aku sering mendengarnya membaca Al-Qur’an.

Ingin sekali rasanya aku menyapanya, mengungkapkan rasa kekagumanku padanya.
Tapi aku merasa sangat tidak pantas.
Aku mahluk kotor yang tak layak bersanding dengan manusia seindah dia.

Hingga suatu hari kukumpulkan keberanianku
Perlahan aku keluar dari persembunyianku
Aku dekati dia

Ia berteriak
”Ada kecoak………………………”
Itu kata terakhir yang kudengar dalam hidupku


nb: cerita 100 kata,
ide cerita yang mirip pernah dibuat dalam beberapa cerpen pengarang lain

Yogyakarta, 250410
untuk yang suka membunuh kecoa

*Arief Mai Rakhman
READ MORE [...]

Tik Tok Tik Tok Tik Tok


Pukul 00.00
Tik tok tik tok tik tok
Aku menutup telingaku dengan bantal
Aku sumbat lubang telingaku dengan kapas

Pukul 00.30
Tik tok tik tok tik tok
Suara itu masih terus berdetak mengganggu
Sudah setengah jam suara itu menerorku

Pukul 01.30
Tik tok tik tok tik tok
Sial... padahal aku harus bangun pagi-pagi
Kuambil baterai jam weker di samping tempat tidurku

Pukul 02.00
Tik tok tik tok tik tok
Suara itu malah terdengar semakin keras
Dengan kebingungan aku menyalakan lampu kamar

Tik tok tik tok tik tok
Sesosok kepala tanpa badan terlihat dan berkata
“keganggu ya dek dengan suara saya”


nb: cerita ini tepat 100 kata

Yogyakarta, 230410
dulu tanggal ini sangat berarti, tapi sekarang :)


*Arief Mai Rakhman
READ MORE [...]

Kokohnya Kepribadian

Rasulullah bersabda yang artinya : Pena pencatat pahala dan dosa diangkat (tidak ditulis) dari 3 kelompok manusia: orang yang sedang tidur, orang yang pingsan sampai dia bangun, dan anak kecil hingga ia menjadi besar (Shahihul Jami').

Ilmu pengetahuan kedokteran kontemporer kini menegaskan bahwa sel-sel manusia yang di kulit, otot-otot, tulang, dan mata, semuanya mengalami perbaruan pada setiap 7 (tujuh) tahun sekali, kecuali sel pusat syaraf, sebab sel pusat syaraf selesai mengalami perkembangannya pada usia 7 tahun dimana 9/10 otaknya berkembang pada masa 1 - 7 tahun. Dan andai sel-sel otak dan syaraf otak berubah-ubah (berkembang ataupun mengalami perbaruan) maka akanberubah pula kerpibadiannya. Dan jika demikian halnya, maka seseorang akan mengalami banyak mengalami kejanggalan perilaku karena perubahan-perubahan itu setiap harinya.
 
Ini merupakan kehebatan dan rahmat Allah terhadap makhluknya semenjak dahulu kala. Maka Allah tidak membebani taklif (perintah dan larangan agama) kepada orang yang belum mukallaf, yaitu orang yang belum sempurna perkembangan dirinya...

Maka, apabila seorang anak sudah menjadi besar akan kokohlah kepribadiannya dengan kokohnya sel-sel pusat syaraf, dimana sel-sel ini tidak mengalami penambahan dan pengurangan sedikitpun walaupun ia mengalami benturan atau sakit. Andai sel-sel pusat syaraf mengalami pengurangan atau penambahan setelah sempurnanya perkembangan, tentu anggota tubuh manusia tidak bisa bergerak sebagaimana mestinya.
Subhanallah (Maha Suci Allah) Yang demikian menjulang tinggi bukti kekuasaan-Nya.
 
Allah berfirman:
كل شيء هالك إلاّ وجهه، له الحكم وإليه ترجعون

Segala sesuatu pasti akan mengalami kehancuran, kecuali wajah Allah, Dia-lah pemilik hukum dan kepada-Nya kalian kelak akan dikembalikan.

Tidakkah, dengan berita ini manusia harus memberikan sujudnya dan syukurnya hanya kepada Allah ta'alaa?

Sumber: wa fii anfusikum afalaa tubshirun" Anas ibn Abdul Hamid Al-Qouz
Penerjemah: Abu Muhammad ibn Shadiq
READ MORE [...]

Arti Sebuah Cinta


Pernahkah kamu merasakan, bahwa kamu mencintai seseorang, meski kamu tahu ia tak sendiri lagi, dan
meski kamu tahu cintamu mungkin tak berbalas, tapi kamu tetap mencintainya.
Pernahkah kamu merasakan, bahwa kamu sanggup melakukan apa saja demi seseorang yang kamu cintai, meski kamu tahu ia takkan pernah peduli. ataupun ia peduli dan mengerti, tapi ia tetap pergi.

Pernahkah kamu merasakan hebatnya cinta, tersenyum kala terluka, menangis kala bahagia, bersedih kala bersama, tertawa kala berpisah.

Aku pernah, aku pernah tersenyum meski kuterluka karena kuyakin Tuhan tak menjadikannya untukku.

Aku pernah menangis kala bahagia, karena kutakut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja.

Aku pernah bersedih kala bersamanya, karena kutakut aku kan kehilangan dia suatu saat nanti.

Aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya, karena sekali lagi, cinta tak harus memiliki, dan  Tuhan pasti telah menyiapkan cinta yang lain untukku.

Aku tetap bisa mencintanya, meski ia tak dapat kurengkuh dalam pelukanku, karena memang cinta ada dalam jiwa, dan bukan ada dalam raga
READ MORE [...]

Cinta Memang Aneh

Mengapa kita menutup mata ketika kita tidur? Ketika kita menangis? Ketika kita membayangkan? Ini dikarenakan “hal terindah di dunia tidak terlihat”.   Kita semua aneh.

Hidup itu sendiri juga memang aneh, dan ketika kita menemukan seseorang yang dengan segala keunikannya ‘sejalan’ dengan kita,  maka kitapun bergabung bersamanya dan jatuh ke dalam suatu keanehan yang serupa, itulah yang dinamakan “cinta”. 

Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan dan orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan.  Tetapi ingatlah, ‘melepas’ bukan berarti akhir dari kehidupan dunia ini, melainkan “awal suatu babak kehidupan baru”.   Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang tersakiti, mereka yang sedang mencari dan mereka yang telah mencoba mendapatkannya.  Karena merekalah yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh pribadinya dan memberi ‘warna’ pada kehidupannya. 

Cinta itu agung ?!  Adalah ketika kamu menitikan air mata dan ‘masih perduli terhadapnya’.  Adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan kamu masih ‘tetap menunggunya dengan setia’. Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain  dan kamu masih bisa tersenyum sambil berkata, “aku turut berbahagia untukmu”.  

Apabila cinta tidak berhasil, bebaskan diri kita, biarkan hati kita kembali melebarkan sayapnya dan terbang lepas ke alam bebas.  Dan ingatlah… ! Bahwa ‘kita mungkin menemukan cinta dan kehilangan cinta’ itu, tetapi ketika cintapun mati kita tidak perlu mati bersamanya.  Orang terkuat, bukanlah mereka yang selalu menang, melainkan mereka yang tetap tegar dan tabah ketika mereka jatuh dan kalah.

Entah bagaimana dalam perjalanan kehidupan kita belajar tentang diri sendiri dan menyadari bahwa ‘penyesalan tidak seharusnya ada’,  tetapi hanyalah “penghargaan abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah kita buat” serta tetap ‘menikmati’ dan ‘mensyukuri’ dengan apa yang kita miliki dalam hidup ini,  walau terkadang ‘bertentangan’ dengan harapan dan impian.   Teman sejati…?!  Mengerti ketika ‘kamu berkata aku lupa’.

Menunggu selamanya ketika ‘kamu berkata tunggu sebentar’.  Tetap tinggal ketika kamu berkata ‘tinggalkan aku sendiri’. Membukakan pintu meski ‘kamu belum mengetuk dan berkata bolehkah saya masuk?’ 

Mencintai…?!  Bukanlah bagaimana kita harus ‘melupakan’, melainkan bagaimana kita harus ‘memaafkan’.  Bukanlah bagaimana kita harus ‘mendengarkan’, melainkan bagaimana kita harus ‘mengerti’.  Bukanlah apa yang harus kita ‘lihat’, melainkan apa yang telah kita ‘rasakan’. Bukanlah bagaimana kita ‘melepaskan’, melainkan bagaimana kita ‘bertahan’.  

Lebih berbahaya mencucurkan air mata didalam hati,  dibandingkan dengan menangis tersedu-sedu. Air mata yang terurai dapat dihapus dan dikeringkan dengan hanya selembar saputangan,  sementara air mata yang tersembunyi mengiris dan menggoreskan luka yang dalam dan tidak akan pernah hilang dan mengering,  bahkan mungkin selamanya akan ‘basah dengan darah yang bernanah’. 

Dalam hal cinta, kita sangat jarang mendapat kemenangan, tetapi ketika cinta itu tulus, meskipun kita kalah, kita tetap mendapat kemenangan,  hanya karena “kita berbahagia dapat mencintai seseorang lebih dari kita mencintai diri sendiri”. 

Akan tiba saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita,  melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.  Apabila kamu benar-benar mencintai seseorang, jangan lepaskan dia,  melainkan berjuanglah demi cintamu itu. Itulah “cinta sejati”.  

Lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, daripada berjalan bersama orang yang tersedia.  Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai daripada bersama orang yang berada disekelilingmu.  Lebih baik menunggu orang yang tepat karena “hidup ini terlalu singkat untuk dibuang hanya dengan seseorang”.  

Kadangkala orang yang kamu cintai adalah orang yang paling menyakiti hatimu dan kadangkala teman yang membawamu ke dalam pelukannya dan menangis bersamamu adalah “cinta yang tidak kamu sadari”.
READ MORE [...]

Eksperimentasi Ekstraparlementer (wacana)

  • Kenapa KAMMI memilih Gerakan Ekstraparlementer?
  1. ideasional
  2. kondisional/optional
  3. ultimate choice
  4. sudah sewajarnya, ikut-ikutan..karena belum berkesempatan jadi anggota parlemen?
READ MORE [...]

Skenario Umar untuk KAMMI

Aktivis Lembaga Dakwah Kampus yang disebut-sebut sebagai ikon kebangkitan Islam di kampus terpanggil untuk mengarahkan dan mengamankan proses perubahan Indonesia, dan sepakat membentuk gerakan bernama KAMMI sebagai wadah perjuangannya. Hingga kemudian KAMMI tercatat sebagai salah satu motor gerakan reformasi Mei 1998. Sebuah kebanggaaan tentunya, namun pembicaraan tentunya tidak sampai disini saja karena kelanjutan gerakan (eksistensi) menjadi masalah serius. 
READ MORE [...]

H. M. MISBACH (1879-1926)

Pengantar Biografi dan Perjalanan Gerakan
Haji Mohammad Misbach dilahirkan pada tahun 1879 di Kauman Surakarta, letaknya di sisi alun-alun utara. Achmad merupakan nama panggilan semasa kecilnya yang kemudian berganti nama menjadi Darmodiprono setelah ia menikah. Nama Mohammad Misbach merupakan nama setelah ia naik haji[2]. Orang tua Misbach tidak memiliki dasar keagamaan yang kuat[3], sedangkan Husni Hidayat berpendapat bahwa orang tua Misbach merupakan pejabat keagamaan kraton Surakarta[4]. Meskipun demikian, orang tuanya menyekolahkannya dalam pendidikan pesantren. Misbach juga sempat masuk sekolah Bumi Putera kelas dua selama 2 bulan.
READ MORE [...]

Social Analysis

Ada beberapa tahapan dalam melakukan analisis sosial. Berikut ini adalah tahapan-tahapannya.

1. Menetapkan segmentasi
Pertama kali yang harus dilakukan adalah menentukan segmentasi atau objek yang akan dianalisis. Jelaslah bahwa segmen yang hendak dianalisis adalah segmen yang dinilai memiliki permasalahan dan hendak dicarikan solusinya.
READ MORE [...]

Perhatian Terbaik

Pada suatu malam Budi, seorang eksekutif sukses, seperti biasanya sibuk memperhatikan berkas-berkas pekerjaan kantor yang dibawanya pulang ke rumah, karena keesokan harinya ada rapat umum yang sangat penting dengan para pemegang saham.

Ketika ia sedang asyik menyeleksi dokumen kantor tersebut, Putrinya Jessica datang mendekatinya, berdiri tepat disampingnya, sambil memegang buku cerita baru.
Buku itu bergambar seorang peri kecil yang imut, sangat menarik perhatian Jessica,
"Pa liat"! Jessica berusaha menarik perhatian ayahnya.
READ MORE [...]

Waktu Subuh yang Bikin Ricuh


Keresahan itu muncul di Yogja, ketika di masyarakat beredar selebaran mengenai jadwal waktu Subuh yang dianggap menyesatkan. Selebaran yang merupakan fotokopi-an artikel yang dimuat Majalah Qiblati Agustus 2009 lalu itu dinilai memprovokasi dan memecah belah umat. Isi selebaran tersebut menjelaskan, waktu awal Subuh yang selama ini digunakan sebagian besar umat Islam di Indonesia dikatakan terlalu cepat 25 menit sehingga belum masuk waktu Subuh yang sebenarnya.
READ MORE [...]

Kesetaraan: Diskriminatif VS Proporsional

Resensi Buku:
Kesetaraan gender dalam al-Quran
(studi pemikiran para musafir)

Writer: Dr. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag.
Published in 2006, Labda Press (Yogyakarta)

Language: Indonesian
Edition: Cet. 1.
Pagination: xii, 294 p.
ISBN 10: 9799745609

READ MORE [...]

Pacar Anakku

Gendut, Gepeng, Gondrong dan Gundul adalah alumni sekolah militer. Mereka janjian mengadakan reuni di Restoran Daratista. Sambil makan, mereka berempat berbincang-bincang sambil bernostalgia.

Setelah makan Gendut pamit meninggalkan teman-temannya sebentar untuk nyanyi karaoke. "Minta lagu apa Rek? Last Kiss ah?"

Sambil mendengarkan Gendut nyanyi, teman-temannya melanjutkan obrolan mereka. "Bagaimana anak-anakmu Ndrong?" tanya Gepeng ke Gondrong.
READ MORE [...]

Episode KAMMI Setelah 12 Tahun Berkiprah

29 Maret 2010 ditandai dengan 12 tahun kelahiran organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang dideklarasikan di Malang 29 Maret 1998. KAMMI kemudian terlibat dalam berbagai aksi perjuangan reformasi 1998 dan selanjutnya menempatkan diri sebagai salah satu ormas pemuda yang beritikad baik memberi sumbangsih perjuangan demokrasi dan kekesejateraan Indonesia. Masa transisi yang kala itu menempatkan KAMMI sebagai gerakan mahasiswa yang efektif sebagai gerakan pemukul dan reaktif terhadap kebijakan yang tidak pro rakyat. 

READ MORE [...]